animasi blog
Defender Black Blue
Selamat Datang di Blog Seputar Militer

Rabu, 16 November 2016

Sniper Legendaris Indonesia

Hasil gambar untuk tatang koswara sniper indonesia medan perang


Postur tubuh di usia senjanya masih tegap layaknya prajurit. Sikap milter yang serba sigap juga masih tampak ketika mantan penembak jitu (Sniper) TNI AD itu memberikan salam. Dialah, Peltu (Pur) Tatang Koswara (70), sniper yang paling ditakuti semasa RI berkonfrontasi dengan para gerilyawan Fretilin di Timor Timur (1975 – 1978).


Sebagai seorang remaja yang tumbuh besar di daerah pertanian Banten, Tatang memang sudah biasa berburu menggunakan senapan locok. Sasarannya adalah hama pertanian yang berupa babi hutan/celeng. Kegiatan itu membuatnya ingin menjadi seorang ABRI. Taktik berburu babi hutan yang dilakukan Tatang, secara tak sengaja sudah menunjukkan cara kerja seorang Sniper.

Jika dibandingkan dengan Sniper kelas dunia seperti Vasily Zaytsev, Sniper asal Russia yang selama PD II berhasil membunuh 225 pasukan Nazi Jerman, latar belakang Tatang memiliki kemiripan. Vasily yang juga seorang pemburu serigala dan rusa itu, juga sudah dikenal sebagai penembak mahir saat remaja.

Sesuai cita – cita awalnya, setelah lulus SMA, ia mendaftar sebagai prajurit tamtama TNI AD dan diterima. Berkat kemampuannya, ia ditarik dari Kostrad dan dipindahkan ke Pussenif. Ia bertugas sebagai guru militer yang bertanggung jawab mengajarkan teknik menembak dan berperang.


Berkat kemampuan menembak jitunya, ia mendapat pendidikan Sniper di Batujajar, Bandung dari para pelatih yang berasal dari Green Berets, AS dibawah pimpinan Kapten Conway. Bersama 17 orang lainnya, Tatang dilatih strategi tempur Sniper, menggunakan senapan Winchester model 70 yang kerap digemari oleh para penembak jitu, karena tingkat akurasinya yang tinggi dalam jarak 900 meter.

Dalam setiap penugasan, para Sniper diarahkan untuk membawa 50 butir peluru. Sebanyak 49 butir untuk musuh sedangkan satu butir untuk dirinya sendiri sewaktu terdesak/ bunuh diri. Ketika pecah konflik di Timor Timur, Tatang juga merupakan salah satu personel militer yang dikirim. Seorang Sniper ditugaskan untuk membunuh terlebih dahulu musuh yang mempunyai potensi besar, misalnya komandan pasukan, pembawa radio, dan penembak sub mesin.

Sebagai seorang Sniper profesional yang suka bertempur sendiri dan mengendap ke wilayah musuh, Tatang memang tidak selalu berjalan dengan mulus. Pada misi rahasia untuk memburu komandan musuh, tiba – tiba peluru menghantam betis kanannya. Namun Tatang tetap diam dan menunggu keadaan aman untuk merawat lukanya. Ia mengambil gunting, lalu mengeluarkan serpihan peluru ricochet dan membalut lukanya.

Ada satu strategi unik yang dimiliki Tatang, yaitu trik sepatu terbalik. Tatang menciptakan sepatu dengan alas terbalik yang tujuannya untuk mengelabuhi musuhnya. Bagian depan sepatu dipindahkan ke arah belakang dan terbukti berhasil mengelabuhi lima personel musuh. Tugas yang sebenarnya sebagai seorang Sniper adalah sebagai intelijen. Mereka harus menyusup ke wilayah musuh, mencari informasi, menembak musuh yang berpotensi merugikan bagi temannya, sekaligus dapat kembali ke markas dengan selamat dan membawa hasil pengintaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya... Semoga Bermanfaat!!