animasi blog
Defender Black Blue
Selamat Datang di Blog Seputar Militer

Senin, 21 November 2016

Amunisi Glock 42
.38 SPECIAL & .380 ACP



Mirip tidak berarti sama. Dalam hal kaliber, kalimat itu merupakan peringatan jangan main – main dengan penulisan kaliber. Salah tulis, bisa fatal. Lantaran kedua kaliber yang jadi judul di atas merupakan jenis cartridge berbeda. Keduanya tidak bisa ditembakkan dari senjata sama.

Peluru .38 Special atau .38 Spc (dibaca : thirty-eight special) dikenal sebagai .38 Smith & Wesson (.38 S&W) lantaran didesain pabrikan pistol AS tersebut. Amunisi ini merupakan jenis rimmed-centerfire cartridge yang umumnya digunakan revolver dan sekaligus jadi amunisi standar kepolisian AS kurun 1920-an. Sekadar catatan rimmed berarti peluru ini memiliki rim atau semacam bibir pada bagian belakangannya.
Kekurangan .380 adalah pada stopping power yang rendah. Namun demikian, perlu diingat bahwa sejak awal, peluru ini didesain untuk senjata genggam otomatis dan semi otomatis.
Peluru .380 ACP (Automatic Colt Pistol) atau .380 Auto (dibaca : three-eighty auto) yang disebut juga 9mm Browning merupakan jenis amunisi rimmles, straight-walled cartridge hasil desain John Browning dan pertama kali digunakan oleh pistol Colt di awal abad ke-20.
Berbeda dengan .38 S&W yang didesain untuk revolver, .380 ACP adalah amunisi untuk senjata genggam otomatis atau semi otomatis. Di Eropa amunisi ini dikenal juga dengan nama 9mm short lantaran panjang cartridge lebih pendek ketimbang .38 S&W. Bisa ditebak, panjang cartridge berkorelasi langsung pada jumlah atau bobot mesiu, sehingga amunisi .38 S&W diakui memiliki stopping power lebih besar ketimbang .380 ACP.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya... Semoga Bermanfaat!!