Amunisi Glock 42
.38 SPECIAL & .380 ACP
Mirip
tidak berarti sama. Dalam hal kaliber, kalimat itu merupakan peringatan jangan
main – main dengan penulisan kaliber. Salah tulis, bisa fatal. Lantaran kedua
kaliber yang jadi judul di atas merupakan jenis cartridge berbeda. Keduanya tidak bisa ditembakkan dari senjata
sama.
Peluru .38 Special atau .38 Spc (dibaca : thirty-eight special) dikenal sebagai
.38 Smith & Wesson (.38 S&W) lantaran didesain pabrikan pistol AS
tersebut. Amunisi ini merupakan jenis rimmed-centerfire
cartridge yang umumnya digunakan revolver dan sekaligus jadi amunisi
standar kepolisian AS kurun 1920-an. Sekadar catatan rimmed berarti peluru ini memiliki rim atau semacam bibir pada
bagian belakangannya.
Kekurangan .380 adalah pada stopping power yang rendah. Namun demikian, perlu diingat bahwa
sejak awal, peluru ini didesain untuk senjata genggam otomatis dan semi
otomatis.
Peluru .380 ACP (Automatic
Colt Pistol) atau .380 Auto (dibaca : three-eighty
auto) yang disebut juga 9mm Browning merupakan jenis amunisi rimmles, straight-walled cartridge hasil
desain John Browning dan pertama kali digunakan oleh pistol Colt di awal abad
ke-20.
Berbeda dengan .38 S&W yang didesain untuk
revolver, .380 ACP adalah amunisi untuk senjata genggam otomatis atau semi
otomatis. Di Eropa amunisi ini dikenal juga dengan nama 9mm short lantaran panjang cartridge lebih pendek ketimbang .38
S&W. Bisa ditebak, panjang cartridge
berkorelasi langsung pada jumlah atau bobot mesiu, sehingga amunisi .38 S&W
diakui memiliki stopping power lebih
besar ketimbang .380 ACP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar