AMX-13 RETROFIT
SI GALEK YANG BUGAR
Proses up-grade
atau retrofitting dipercayakan
kepada industri alutsista darat Pindad, Bandung dan mulai digarap sejak 2011.
Pekerjaan pertama yang dilakukan Pindad adalah membedah lambung dan
diperpanjang sekitar 20 cm untuk menanamkan mesin anyar buatan Navistar dari
AS. Mesin disel turbo intercooler yang
memiliki daya hingga 400 hp ini menggantikan mesin bensin sebelumnya yang cukup
boros. Dikabarkan usia pakai mesin ini bisa diandalkan hingga 20 tahun
mendatang. AMX-13 Retrofit ini juga
mendapatkan transmisi otomatis untuk memudahkan kerja pengemudi.Penggantian
mesin yang membuatnya masih bisa digunakan hingga 20 tahun kemudian, minimal
bisa dimaksimalkan sebagai modul konversi.
Bergeser pada senjata yang menjadi andalannya yakni kanon 90mm, diganti dengan yang lebih besar menjadi 105mm. Kubah osilasi FL-12 buatan perusahaan Perancis Fives Babcock Cail dipasangi kanon baru CN105-57G1. AMX-13 Retrofit juga sudah dilengkapi sistem kontrol pengendalian penembakan elektronik nan canggih yang sudah memasukkan input dari sistem laser rangefinder (LRF) yang dapat menentukan akurasi jarak tank dengan sasaran tembaknya. Tersedia pula perangkat FLIR/thermal untuk navigasi pada keadaan gelap gulita.
Bergeser pada senjata yang menjadi andalannya yakni kanon 90mm, diganti dengan yang lebih besar menjadi 105mm. Kubah osilasi FL-12 buatan perusahaan Perancis Fives Babcock Cail dipasangi kanon baru CN105-57G1. AMX-13 Retrofit juga sudah dilengkapi sistem kontrol pengendalian penembakan elektronik nan canggih yang sudah memasukkan input dari sistem laser rangefinder (LRF) yang dapat menentukan akurasi jarak tank dengan sasaran tembaknya. Tersedia pula perangkat FLIR/thermal untuk navigasi pada keadaan gelap gulita.
Untuk menguji kesaktiannya, pada 7-8 April 2014
AMX-13 Retrofit menjalani uji tembak
di kawasan Pusdikif, Pussenif, Cipatat. Kanon AMX-13 Retrofit diarahkan pada sebuah bukit kecil. Ada dua amunisi yang
diuji yakni jenis HE buatan perusahaan Hinterberger dan munisi OCC105G1 tipe
APFSDS (Armor Piercing Fin Stabilized
Discarding Sabot). Khusus untuk amunisi OCC105G1 digadang memiliki kemampuan
membongkar dan menembus lapisan baja RHA setebal 250mm pada sudut kemiringan 30
derajat dari jarak satu kilometer.
Seperti diketahui, Indonesia membeli tank ringan
buatan Perancis ini untuk persiapan Operasi Trikora. Hingga saat ini sebanyak
400 unit masih aktif berdinas. Pesanan Kemham untuk tank AMX-13 Retrofit tidak terlalu banyak. Pada tahap
awal hanya 23 unit saja. Rencananya tank AMX-13 Retrofit ini akan dioperasikan hingga 2035, sungguh fantastis
memang karena ibarat kakek – kakek, AMX-13 Retrofit
masih terus bugar berdampingan dengan tank yang lebih muda seperti Scorpion dan Leopard yang segera hadir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar